top of page

Hindari Buru-buru, Agar Kamu Tenang Tuai Profit

Psikologi Trading Series



Seorang trader membutuhkan sikap mental dan pola pikir yang matang. (Foto: Ilustrasi/Dok. NSFX.ID)



Yang sangat dibutuhkan menjadi seorang trader adalah memiliki sikap mental, perilaku dan pola pikir yang matang.


Faktor psikologi ini jutsru yang paling dominan dan paling dibutuhkan. Sebab seluruh kegiatan trading, mulai pengambilan keputusan deposit awal, money management, melakukan analisa hingga memutuskan entry buy atau sell, harus melalui pertimbangan yang baik.


Dengan sikap grusa-grusu, bukan hasil yang baik atau mendapatkan profit, namun justru berujung dengan kegagalan yang signifikan.


Perlu dipahami, dengan pola terarah dan memahami segala aspek, dipastikan lebih banyak menjanjikan sukses sebagai trader.


Namun sebaliknya, bila semua dilakukan dengan gegabah alias tidak tenang, hasil yang diperoleh justru tidak seperti ekspektasi.


Dari hasil survei yang dilakukan Litbang NSFX.ID, sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu dalam mengambil keputusan entry. Selain itu mereka juga memiliki kecemasan akan loss atau mengalami kerugian.


Bayangan ketakutan tersebut mencerminkan terganggunya konsentrasi yang sedang mereka alami saat proses trading.


Bila mengalami situasi seperti itu, cobalah rehat sejenak dan memberikan kesempatan otak melihat prespektif lebih netral.



Mari kita sedikit mengenal bagaimana otak kita bekerja dan mengambil keputusan-keputusan tindakan.



Salah satu fitur PFC yang paling penting adalah untuk mengatur emosi. (Foto: Ilustrasi/Freepik)



Prefrontal Cortex sebagai Eksekutif Brain


Di dalam otak kita dikenal sebuah bagian otak yang cukup penting, yaitu Prefrontal Cortex (PFC). PFC ini biasa disebut sebagai eksekutif brain. Fungsinya adalah untuk memoderasi social behavior (perilaku sosial) kita. Salah satu fitur PFC yang paling penting adalah untuk mengatur emosi.


Bagian ini sering digunakan untuk membuat keputusan, memecahkan masalah serta mengontrol emosi.


PFC belum tumbuh sempurna hingga manusia dewasa. Maka bisa dipahami bila trader-trader yang berusia muda cenderung lebih berani mengambil risiko sekaligus mengambil keputusan-keputusan emosional, lantaran fitur PFC-nya belum tumbuh sempurna.


Nah, bila para trader pemula, apalagi yang masih usia muda belum cukup untuk mengambil keputusan yang akurat dalam trading, kami menyarankan untuk lebih banyak belajar. Tidak perlu buru-buru untuk mengejar profit.


Prinsip dari trading, jangan cepat-cepat ingin kaya.


Bila otak dijejali keinginan cepat kaya, tanpa menyadari perlunya sebuah jam terbang dan latihan, maka dampaknya bisa semakin kacau.


Perlu dipahami, otak dan emosi makin cemas, jika makin ditekan untuk belajar dan bisa banyak hal dalam sekejap.


Rendah hati menjadikan diri kita cukup tenang dan bisa memulai langkah lebih bijaksana. (Foto: Ilustrasi/Freepik)



Tetap Rendah Hati


Belajarlah sikap bijaksana. Meskipun mengalami profit, jangan juga buru-buru ingin cepat popular dengan membanggakan diri ke banyak orang. Tetap rendah hati.


Dengan rendah hati dan mau rehat, maka tidak memaksa otak untuk diajak bekerja lagi. Istirahatlah sejenak bila sudah mendapatkan profit.


Sebab kecenderungannya, bila kita sedikit-sedikit ingin cepat mendapat perhatian dan dibanggakan, kita berupaya memaksimalkan profit agar tetap mendapat atensi lebih. Ingin dianggap hebat dan lain sejenisnya.


Biasanya bila sudah banyak mendapat perhatian dan sanjungan hebat, ingin semakin terlihat sempurna dan terus ingin profit berlipat-lipat tanpa istirahat. Ini yang bisa membuat otak kita lelah.


Sudah bisa diprediksi, jika hal itu dilakukan, akan cepat jatuh mental dan psikologi terganggu.


Terjebak keserakahan yaitu semakin kita ingin cepat profit, maka semakin cepat pula kita mengalami kerugian atau loss.


Kita harus selalu butuh waktu. Butuh jeda sesaat. Butuh istirahat agar lebih tenang.


Sembari menunggu waktu yang matang, seiring itu pula kamu sudah memiliki mental dan psikologi yang lebih matang.




Mendorong Fokus


Pada bagian PFC, ada salah satu bagian yang ada di dalamnya, yaitu Dorsolateral Prefrontal Cortex (DLPFC).


Bagian ini yang mendorong fokus seseorang untuk lebih meningkat. Jadi bila trader sedang fokus terhadap trading yang sedang dikerjakan, fungsi otak ini yang sedang bekerja.


Bahkan bila ada gangguan dering Ponsel atau notifikasi WA (Whatsapp), sering kali diabaikan dan tetap fokus pada tugas yang dihadapi. Ajakan untuk menghiraukan gangguan dan tetap fokus, merupakan hasil kerja bagian otak tersebut.


Namun ada kalanya ketika semua dipaksakan untuk mencerna semua file dan database yang masuk ke otak, maka yang terjadi akan menimbulkan masalah kelelahan. Bila hal ini berlangsung akan menurunkan aktivitas rendah pada area DLPFC ini.


Jika hal ini muncul, mulai tidak ada integrasi antara ekspresi verbal dengan emosi yang dirasakan. Dengan munculnya kegelisahan, akan muncul ekspresi verbal dan diikuti dengan perubahan gestur tubuh.


Dengan hilangnya atensi terhadap tugas yang sedang dikerjakan akan berakibat pada penundaan atau pembatalan tugas yang sedang dilakukan. Wajah cemberut yang mencerminkan kekesalan terjadi terus menerus.


Memahami kerja otak kita yang demikian kompleks, maka sangatlah bijak bila para trader juga menyayangi otak kita.


Rehatlah sejenak dari aktivitas yang sudah lama, panjang dan melelahkan. Otak butuh perhatian agar bisa diajak kembali beraktivitas dengan baik. Tetaplah fokus pada jangka panjang.



Mulailah belajar bersama NSFX, karena kami memiliki program-program yang sangat dibutuhkan trader muda. Psikologi Trading yang diberikan dari mentor berpengalaman, akan sangat membantumu untuk lebih terarah dalam penguasaan emosi. (*)


Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page