top of page

JENIS ORDER

Diperbarui: 19 Agu 2022

By: Ade Lie


Setelah kita melakukan analisa dan mendapat gambaran di level berapa harga akan mulai bergerak naik maupun turun, tentunya kita akan melakukan transaksi ke market (open order). Kita bisa melakukan pesanan/order secara langsung pada harga yang tertera saat itu maupun melakukan pending order/menaruh order terlebih dahulu pada harga tertentu, setelah melakukan transaksi untuk masuk ke market (open order) tentunya kita juga perlu memikirkan di level berapa kita akan keluar dari market atau menutup transaksi yang sebelumnya sudah kita lakukan (close order). Ada baiknya kita mengenal jenis-jenis transaksi yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan peluang dan menentukan startegi trading yang bisa kita pakai.


A. Open order

Berikut beberapa jenis order yang bisa digunakan untuk masuk ke market dan melakukan transaksi baru

1. Market order

Adalah sebuah proses penempatan order pada level harga dan waktu tertentu yang akan langsung aktif saat kita melakukan eksekusi market, baik itu transaksi buy maupun sell. Eksekusi market yang dimaksud disini adalah kondisi saat kita menekan tombol buy/sell pada platform trading kita.













1.1. Eksekusi Market (market execution)

Perintah untuk membeli atau menjual pada harga terbaik yang tersedia saat broker menerima permintaan. Perintah akan segera dieksekusi (tanpa requote atau penolakan) pada harga pasar terbaik, tetapi harga tidak dijamin sama dengan harga yang tertera pada layar terminal anda. Hal tersebut adalah sifat dari pasar, dimana harga bisa berubah lebih cepat dari perintah transaksi anda. Beberapa point penting untuk jenis order ini :

- eksekusi berdasarkan harga di market

- tanpa requote

- kepastian mendapat harga walaupun harga bergerak cepat di market

- bisa terjadi slippage

1.2. Instan eksekusi

Ketika anda melakukan eksekusi instan, terminal mengirimkan permintaan untuk membeli atau menjual pada harga yang ditampilkan di layar anda. Jika harga masih tersedia di pasar saat perintah diterima oleh broker, transaksi akan dieksekusi. Namun jika harga tidak tersedia, anda akan menerima konfirmasi ulang (requote) untuk eksekusi transaksi di harga baru. Beberapa point penting untuk jenis order ini :

- eksekusi berdasarkan harga di market

- bisa terjadi requote

- bisa terjadi penundaan order ketika harga bergerak cepat


2. Pending order

Adalah jenis order yang digunakan untuk memesan/order transaksi terlebih dahulu pada level harga tertentu. Order yang sudah ditaruh sebelumnya hanya akan aktif ketika pergerakan harga memenuhi kriteria tertentu, tergantung jenis pending order yang digunakan. Berikut beberapa jenis pending order yang bisa dipakai untuk melakukan open order :

2.1. Limit order

Pending order jenis Limit order cocok untuk dipadukan dengan startegi rebounce dalam mencari peluang entry. Limit order biasanya ditempatkan pada level support/resistance yang memiliki potensi pembalikan arah harga.

- Buy limit

Untuk limit order dengan jenis transaksi buy hanya bisa ditemptakan di bawah harga terkininya. Trader yang memakai pending order jenis buy limit berarti memiliki analisa harga terkininya masih akan bergerak turun ke level tertentu untuk selanjutnya akan bergerak naik setelah mencapai level tersebut.













- Sell limit

Untuk limit order dengan jenis transaksi sell hanya bisa ditempatkan di atas harga terkininya. Trader yang memakai pending order jenis sell limit berarti memiliki analisa harga terkininya masih akan bergerak naik ke level tertentu untuk selanjutnya akan bergerak turun setelah mencapai level tersebut.













2.2. Stop order

Pending order jenis stop order cocok dipadukan dengan startegi breakout dalam mencari peluang entry. Stop order biasanya ditempatkan setelah level support/resistance yang mana pada level tersebut ada potensi harga masih akan meneruskan pergerakannya saat itu, yang awalnya bergerak naik masih bisa lanjut naik dan yang awalnya turun masih bisa lanjut turun lagi

- Buy stop

Untuk stop order dengan jenis transaksi buy hanya bisa ditempatkan di atas harga terkininya. Trader yang memakai pending order jenis buy stop berarti memiliki analisa harga terkininya masih akan bergerak naik ke level tertentu untuk selanjutnya harga akan lanjut bergerak naik setelah mencapai level tersebut.



- Sell stop

Untuk stop order dengan jenis transaksi sell hanya bisa ditempatkan di bawah harga terkininya. Trader yang memakai pending order jenis sell stop berarti memiliki analisa harga terkininya masih akan bergerak turun ke level tertentu untuk selanjutnya harga akan lanjut bergerak turun setelah mencapai level tersebut.



2.3. Stop limit order

Pending order jenis ini membutuhkan 2 syarat agar transaksinya dapat aktif, harga harus bergerak ke 2 level berbeda untuk mengaktifkan order yang dipasang. Tipe jenis order ini umumnya dijumpai di platform trading Metatrader 5 (MT 5) dan tidak terdapat di versi Metatrader 4 (MT 4). Order ini biasanya dipakai oleh trader yang sudah bisa membaca trend dan tahu kapan harga akan mengalami koreksi dan ingin menggunakan startegi trading dengan mengikuti trend yang sedang berlangsung saat itu.

- Buy stop limit

Buy stop limit order biasanya dipakai oleh trader profesional di kondisi market yang akan bergerak dalam kondisi uptrend atau sudah bergerak uptrend. Berikut langkah yang perlu dilalui untuk menempatkan buy stop limit order.



- Input price/stop price, hanya bisa ditempatkan di atas harga terkininya sebagai syarat pertama agar order buy stop limit yang dipasang bisa aktif.

- Input stop limit price / limit price, sebagai harga yang akan dieksekusi menjadi order buy yang aktif. Posisi level ini harus berada di bawah level “price/stop price”

- Setelah harga menyentuh “price/limit price” lalu menyentuh “stop limit price”, maka order buy akan aktif pada level “stop limit price” yang sudah kita input sebelumnya.



- Sell stop limit

Sell stop limit order biasanya dipakai oleh trader profesional di kondisi market yang akan bergerak dalam kondisi downtrend atau sudah bergerak downtrend. Berikut langkah yang perlu dilalui untuk menempatkan sell stop limit order.



- Input price/stop price, hanya bisa ditempatkan di bawah harga terkininya sebagai syarat pertama agar order sell stop limit yang dipasang bisa aktif.

- Input stop limit price / limit price, sebagai harga yang akan dieksekusi menjadi order sell yang aktif. Posisi level ini harus berada di atas level “price/stop price”

- Setelah harga menyentuh “price/limit price” lalu menyentuh “stop limit price”, maka order sell akan aktif pada level “stop limit price” yang sudah kita input sebelumnya.



B. Close order

Setelah kita mengenal beberapa jenis order yang bisa kita gunakan untuk masuk dan melakukan transaksi di market, berikutnya kita kenal beberapa jenis order yang bisa digunakan untuk keluar dari market atau menutup transaksi yang masih berlangsung


1. Pending order

Terdapat 2 jenis order yang umum digunakan trader untuk menutup transaksi yang masih berlangsung secara otomatis ketika harga bergerak menuju level tertentu yang sudah ditempatkan sebelumnya.

1.1. Take Profit (TP)

Take Profit digunakan untuk menutup transaksi secara otomatis dalam kondisi profit. Order ini hanya bisa ditempatkan setelah kita menempatkan order terlebih dahulu, singkatnya take profit order merupakan bagian dari open order yang kita lakukan. Take profit order akan otomatis aktif dan akan menutup transaksi yang masih berlangsung ketika harga menyentuh level take profit order yang kita tempatkan.

Untuk transaksi buy, normalnya order take profit ditempatkan di atas level open order, sehingga ketika harga berhasil bergerak naik dan menyentuh level take profit, transaksi akan ditutup dengan kondisi profit pada level yang sudah dipasang.



Level take profit bisa ditempatkan di bawah level open order buy ketika harga terkininya berada di bawah level open order. Startegi penempatan take profit order seperti ini biasa dipakai oleh trader yang memanfaatkan stategi “averaging martingale” sehingga ada transaksi yang level take profitnya bernilai minus/loss jika harga menyentuh level take profit yang sudah ditempatkan.



Untuk transaksi sell, normalnya order take profit di tempatkan di bawah level open order, sehingga ketika harga berhasil bergerak turun dan menyentuh level take profit, transaksi akan ditutup dengan kondisi profit pada level yang sudah dipasang.



Sama halnya dengan contoh kasus penempatan take profit yang diletakan di bawah level order buy, level take profit bisa ditempatkan di atas level open order sell ketika harga terkininya berada di atas level open order dengan tujuan menutup transaksi dengan nilai loss seminimal mungkin dan membatasi nilai loss ketika harga lanjut bergerak naik cukup jauh dan gagal bergerak searah dengan transaksi yang kita lakukan.


1.2. Stop Loss (SL)

Stop Loss order digunakan untuk membatasi risiko dari transaksi yang kita lakukan. Order ini hanya bisa ditempatkan setelah kita menempatkan order terlebih dahulu, singkatnya stop loss order merupakan bagian dari open order yang kita lakukan. Stop loss order akan otomatis aktif dan akan menutup trasnaksi yang masih berlangsung ketika harga menyentuh level stop loss order yang kita tempatkan.

Untuk transaksi buy, normalnya order stop loss ditempatkan di bawah level open order, sehingga ketika harga tidak bergerak naik dan malah turun, kerugian dari transaksi yang dilakukan akan dibatasi pada level stop loss yang dipasang.



Level Stop loss bisa ditempatkan di atas level open order buy ketika harga terkininya berada di atas level open order, penempatan stop loss seperti ini bertujuan untuk mengamankan profit yang sudah didapat, sehingga ketika harga berbalik arah dan bergerak turun sebelum kita sempat menutup transaksi dalam kondisi profit, transaksi akan tetap ditutup dengan kondisi profit pada level stop loss yang sudah ditempatkan tanpa ada risiko transaksi ditutup dalam kondisi loss.



Untuk transaksi sell, normalnya order stop loss ditempatkan di bawah atas open order, sehingga ketika harga tidak bergerak turun dan malah naik, kerugian dari transaksi yang dilakukan akan dibatasi pada level stop loss yang dipasang.



Sama halnya dengan contoh kasus penempatan stop loss yang diletakan di atas level order buy, level stop loss bisa ditempatkan di bawah level open order sell ketika harga terkininya berada di bawah level open order dengan tujuan meminimalkan risiko dan mengamankan profit yang sudah didapat.



2. Close order by market

Adalah proses untuk menutup order yang masih aktif secara langsung pada harga yang tertera atau tersedia di market saat itu. Nilainya bisa profit maupun loss.

Jika order aktif jenisnya sell, maka transaksi akan bernilai profit jika di-close order di bawah open ordernya dan bernilai loss jika di-close order di atas level open ordernya.



Jika order aktif jenisnya buy, maka transaksi akan bernilai profit jika di-close order di atas open ordernya dan bernilai loss jika di-close order di bawah level open ordernya.



C. Jenis order lainnya

Jenis order yang sudah dibahas sebelumnya merupakan jenis order yang umum dipakai oleh kebanyakan trader. Terdapat banyak jenis order lainnya yang memerlukan strategi dan kemampuan analisa tertentu untuk penggunaannya. Berikut penjelasana beberapa jenis order lainnya.

1. Trailing stop

Trailing Stop adalah perintah penutupan order dalam trading forex yang sifatnya dinamis (bergerak/tidak tetap). Trailing Stop akan bergerak mengikuti pergerakan harga dengan jarak sebesar point yang telah kita tentukan. Trailing stop hanya bergerak dalam satu arah, karena fitur ini dirancang untuk mengunci keuntungan atau meminimalkan kerugian. Order trailing stop hanya akan aktif dan bisa merubah level stop loss sebelumnya ketika platform trading kita tetap aktif / terbuka.

2. Good ‘ Till Cancelled (GTC)

Order ini termasuk ke jenis pending order yang digunakan untuk melakukan open order, yang menjadi pembeda di sini adalah order ini punya masa aktif tertentu yang bisa diatur. Jika dalam kurung waktu yang ditentukan pending order yang kita tempatkan tidak tereksekusi atau aktif, maka order akan dibatalkan secara otomatis, jenis order ini bisa dijumpai di platform trading MT 5.

3. Good for the Day (GFD)

Order ini sama seperti jenis order GTC, pembedanya hanya di durasi berlakunya order yang kita tempatkan hanya terbatas dalam 1 hari trading. Order akan otomatis dibatalkan ketika belum aktif sampai ganti hari. (*)



105 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page